Anggaran
Sebagaia Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional
ADMINISTRASI BISNIS
Program Studi
Manajemen Ekonomi Publik
Oleh :
ARIE FIRMANSYAH
NPM : 11.1.0.23.1.016
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
BANDUNG
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat
Allah SWT, yang atas rahmat dan nikmatnya maka penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Anggaran sebagai Perencanaan dan Pengawasan
Biaya Operasional”, yang merupakan mata kuliah dari Administrasi
Bisnis.
Penulis menyadari di dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna serta banyak kekurangan,
baik dari segi tata bahasa maupun materi yang disajikan, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya.
Harapan paling besar dari penyusunan makalah ini, mudah-mudahan apa
yang penulis susun ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya
untuk penulis, umumnya untuk kita semua.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
I.1 Latar
belakang Masaah
I.2 Rumusan
Masalah
I.3 Tujuan
Bab II Pembahasan
II.1. Pengertian Anggaran
II.2. Unsur-unsur utama dalam anggaran
II.3 Kegunaan dan Kelemahan Anggaran
II.3.1. Kegunaan Anggaran
II.3.2. Kelemaha Anggaran
II.4. Jenis-Jenis Anggaran
II.5. Fungsi dan Tujuan
Anggaran
II.6. Prosedur Penyusunan Anggaran
II.7. Peranan Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan
Pengawasan Biaya Operasional
Daftar
Pustaka
.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Dalam sebuah perencanaan yang baik haruslah
meliputi aktivitas yang akan dilakukan untuk masa yang akan datang oleh pegawai dari perusahaan
tersebut. Dukungan pengawasan merupakan suatu usaha yang sistematis perusahaan
serta suatu alat nilai yang akan dicapai dari suatu prestasi kerja yang
terencana yang dilakukan, terutama dalam hal biaya produksi. Anggaran berfungsi
sebagai perencanaan yaitu dikatakan sebagai pedoman kerja dan memberikan arah
serta sekaligus memberikan target yang harus dicapai oleh kegiatan perusahaan
di waktu yang akan datang. Perencanaan anggaran juga berkaitan dengan
penyusunan anggaran.
Di dalam melaksanakan pengelolaan suatu perusahaan,
diperlukan kebijakan-kebijakan yang tepat dilakukan oleh orang-orang dalam
perusahaan tersebut. Dalam pelaksanaannya, kebijakan manajemen memerlukan suatu
pengetahuan yang dipadukan dengan keterampilan dan pengalaman orang-orang dalam
perusahaan tersebut. Perusahaan juga memerlukan suatu cara yang dapat
memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan,
yaitu adanya perencanaan dan pengawasan. Perencanaan merupakan proses
penelusuran atas peluang dan ancaman dari luar, penetapan tujuan yang
diinginkan dan pemanfaatan sumber daya guna pencapaian tujuan tersebut.
Untuk
merencanakan anggaran biaya operasi biasanya dilakukan dengan melihat realisasi
pemakaian biaya operasional tahun sebelumnya. Sedangkan pengawasan
dilakukan pihak manajemen melalui anggaran dengan membandingkan biaya aktual
yang telah dikeluarkan dengan anggaran yang telah disusun. Dengan melakukan
perbandingan ini akan dapat dilihat perbedaannya yang dinamakan sebagai
penyimpangan. Penyimpangan tersebut dijadikan sebagai dasar atau pedoman bagi
penyusunan anggaran tahun berikutnya.
Fungsi
anggaran biaya operasi sebagai alat pengawasan merupakan satu bagian yang tidak
terpisahkan dalam kegiatan operasi perusahaan. Dengan memanfaatkan anggaran
biaya operasi maka pengawasan terhadap biaya operasi akan efektif dan efisien.
Analisis dan perbandingan antara biaya aktual dan estimasi atau standar
digunakan untuk mengidentifikasikan sebab-sebab timbulnya perbedaan. Manajemen
perusahaan kemudian dapat merumuskan suatu rencana operasional yang tepat guna
mencapai tujuan organisasi perusahaan. Namun kondisi yang kini terjadi di perusahaan
menunjukkan bahwa realisasi biaya operasi selalu lebih besar dari yang
dianggarkan, hal ini terlihat dari perbedaan antara anggaran yang disusun
dengan realisasi yang terjadi. Penyimpangan biaya operasi yang tidak
menguntungkan tersebut sebagai indikasi perencanaan biaya yang kurang
memperhatikan kondisi anggaran yang terjadi pada tahun sebelumnya dan
pengawasan biaya operasi kurang optimal dalam meminimalisasikan penyimpangan.
Berdasarkan
uraian-uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul: “Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional.
I.2
Rumusan Masalah
1.
Apakah anggaran sudah berperan
sebagai alat perencanaan dan pengawasan biaya operasi.
I.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui penyusunan
anggaran.
2.
Untuk mengetahui peranan
anggaran sebagai alat perencanaana dana pengawasan biaya operasi pada perencanaan
dan pengawasan biaya operasi.
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1. Pengertian Anggaran
Sistem
penganggaran lebih umum digunakan dalam perusahaan yang lebih besar, dimana teknik-teknik
yang dirumuskan sering membantu manajemen. Akan tetapi perusahaan yang lebih
kecil juga menggunakan anggaran. Beberapa literature yang memberikan teori
tentang anggaran secara umum memberikan konsep yang sama terhadap pengertian
anggaran meskipun defenisi anggaran berbeda-beda.
Anggaran
adalah rencana
operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber
pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu. Untuk mendapatkan
pengertian dari anggaran, maka berikut dikemukakan pendapat dari para ahli
diantaranya :
Menurut Mulyadi (2003 : 488) Anggaran adalah
: “ Rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam
satuan moneter dan satuan ukuran waktu yang lain, yang mencakup jangka waktu
satu tahun”.
Anggaran
perusahaan merupakan perencanaan secara formal dari seluruh kegiatan perusahaan
didalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam unit kuantitatif. Anggaran
perusahaan merupakan suatu perencanaan yang disusun secara formal didalam
perusahaan tersebut yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan. Kegiatan yang
direncanakan ini bukannya tanpa batas waktu, melainkan akan dibatasi untuk
jangka waktu tertentu saja sebagai satuan yang digunakan dalam anggaran
perusahaan ini adalah satuan moneter (rupiah).
I1.2. Unsur-Unsur Utama Dalam Anggaran
1.
Keseluruhan Rencana, merupakan
penentuan kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang.
2.
Kegiatan Perusahaan, meliputi
seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian dalam perusahaan.
3.
Dinyatakan dalam angka, adalah
unit yang dapat digunakan pada semua kegiatan perusahaan yang bermacam-macam.
4.
Periode tertentu, adalah
keseluruhan mengenai apa-apa saja yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
II.3. Kegunaan
dan Kelemahan Anggaran
II.2.1 Kegunaan Anggaran
1.
Sebagai pedoman kerja. Anggaran
berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta target-target yang
harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan pada waktu yang akan datang.
2.
Sebagai alat koordinasi kerja.
Dengan adanya anggaran semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahan
dapat saling menunjang dan bekerja sama dengan baik, untuk menuju pada sasaran
atau tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
3.
Sebagai alat pengawasan atau
pengendalian. Anggaran berfungsi sebagai tolok ukur (alat pembanding) untuk
menilai dan mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan pada masa yang akan
datang.
II.2.2 Kelemahan Anggaran
1. Hanyalah suatu alat.
2. Tidak menggantikan posisi manajemen.
II.4. Jenis-Jenis
Anggaran
II.3.1. Anggaran Penjualan
Yang
dimaksud anggaran biaya penjualan menurut Munandar (2003 :205) adalah : “Anggaran yang merencanakan lebih terperinci tentang biaya-biaya yang
terjadi serta terdapat dilingkungan bagian penjualan, serta bagian-bagian lain
yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh bagian penjualan
yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis biaya penjualan, jumlah biaya
penjualan, dan waktu (kapan) biaya penjualan tersebut terjadi dan dibebankan
yang masing-masing dikaitkan dengan tempat (departemen) dimana biaya penjualan
tersebut terjadi”.
II.3.2. Anggaran Beban Administrasi dan Umum
Menurut
Munandar (2003, hal 187)
pengertian anggaran biaya administrasi adalah “Anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya yang
terjadi serta biaya lain yang sifatnya untuk keperluan secara keseluruhan, yang
di dalamnya meliputi rencana tentang jenis biaya administrasi, jumlah biaya
administrasi, dan waktu (kapan) biaya administrasi tersebut terjadi dan
dibebankan, yang masing-masing dikaitkan dengan tempat (departemen) dimana
biaya administrasi tersebut terjadi”.
Dalam
penyusunan anggaran biaya administrasi ada beberapa faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran biaya administrasi antara lain :
1.
Anggaran penjualan;
2.
Anggaran unit yang
diproduksikan;
3.
Berbagai standar yang telah
ditetapkan perusahaan;
4.
System pembayaran upah (gaji);
5.
Metode depresiasi;
6.
Metode alokasi biaya.
II.5. Fungsi dan Tujuan Anggaran
Anggaran
merupakan suatu sistem yang sangat penting untuk mendukung keberhasilan
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tanpa adanya perencanaan penyusunan dan
penerapan anggaran yang baik, maka pihak manajemen tidak akan dapat mengarahkan
langkah perusahaan dengan efektif dan efesien.
Menurut
Gunawan Adi Saputro dan Marwan Asri (2003
: 50): fungsi anggaran terbagi ke dalam 2 bidang, yaitu :
1.
Bidang perencanaan
Sebelum
merencanakan kegiatan, manajer mengadakan penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebih
dahulu, Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan
arah/kegiatan yang paling menguntungkan, Untuk membantu atau menunjang
kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan, Membantu menstabilkan kesempatan kerja
yang tersedia.
2.
Bidang koordinasi
Membantu
mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan, menghubungkan aktivitas
perusahaan dengan trend dalam dunia usaha. Menempatkan penggunaan
modal pada saluran-saluran yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan
program-program perusahaan.
3.
Bidang pengawasan
Untuk
mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran, Untuk pencegahan
secara umum pemborosan-pemborosan
Sedangkan
beberapa tujuan anggaran menurut Nafarin
(2004:15) adalah sebagai berikut :
1.
Digunakan
sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan penggunaan dana.
2.
Memberikan batasan atas jumlah
dana yang dicari dan digunakan,
3.
Merinci jenis sumber dana yang
dicari maupun jenis investasi dana, sehingga dapat mempermudah
pengawasan.
4.
Merasionalkan sumber dan
investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal.
5.
Menyempurnakan rencana yang
telah disusun, karena dengan anggaran lebih jelas dan nyata terlihat.
6.
Menampung dan menganalisis
serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan.
II.6. Prosedur Penyusunan Anggaran
Penyusunan
anggaran merupakan proses akuntansi dan juga proses manajemen. Dari segi
akuntansi, penyusunan anggaran merupakan studi terhadap mekanisme, prosedur
untuk merakit data dan format anggaran. Dari
segi manajemen, penyusunan anggaran merupakan proses menetapkan peran tiap
manajer dalam melaksanakan program atau bagian program.
Penyusunan
anggaran dilakukan melalui penafsiran-penafsiran yang akurat, diperlukan
berbagai data, informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam menyusun anggaran, diantaranya yaitu :
1.
Faktor intern, adalah faktor-faktor yang ada dalam
perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa penjualan tahun lalu,
kebijaksanaan perusahaan, modal kerja yang dimiliki, tenaga kerja yang
dimiliki, kapasitas perusahaan yang dimiliki, dll.
2.
Faktor ekstern, adalah faktor-faktor yang ada
diluar perusahaan tapi mempengaruhi kehidupan perusahaan. Faktor-faktor tersebut
antara lain berupa keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan penduduk,
penghasilan masyarakat, pendidikan masyarakat, tingkat penyebaran penduduk,
agama, adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat, kebijakan pemerintah,
keadaan perekonomian nasional maupun internasional dll.
Menurut
Harahap (2003: 83) : “Ditinjau dari pembuatannya, maka penyusunan
anggaran dapat dilakukan dengan cara Otoriter atau top dan down, demokrasi atau
bottom up, campuran atau top
down dan bottom up”.
Dalam
metode otoriter atau top down, anggaran disusun dan ditetapkan sendiri
oleh pimpinan dan harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan bawahan dalam
penyusunannya.Sedangkan dalam metode demokrasi atau bottom up, anggaran
disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan.
Dalam
metode campuran atau top down dan bottom up anggaran disusun
dengan dimulai dari atas dan kemudian untuk selanjutnya oleh karyawan bawahan. Jadi
ada pedoman dari atasan atau pimpinan dan dijabarkan oleh bawahan sesuai dengan
arahan atasan.
Setelah
disyahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, maka rancangan anggaran tersebut
telah menjadi anggaran yang defenitif, yang akan dijadikan sebagai pedoman
kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat pengawasan.
Menurut Mulyadi (2003: 502),
dalam organisasi penyusunan anggaran terdapat dua pihak utama yang
terkait dalam penyusunan anggaran :
1.
Komite anggaran
Terdiri dari : direktur
utama, direktur pemasaran, direktur produksi, direktur keuangan dan
administrasi, dan manajer departemen keuangan.
2.
Departemen anggaran
Adapun
proses penyusunan anggaran menurut Mulyadi
(2003 : 506), adalah sebagai berikut :
1.
Komite anggaran penyusunan
pedoman anggaran (anggaran guideline);
2.
Penyusunan rancangan anggaran
penjualan oleh departemen pemasaran;
3.
Penyusunan rancangan aggaran
biaya pusat pertanggung jawaban;
4.
Penyusuna rancangan aggaran
persediaan produk jadi oleh departemen produksi;
5.
Penyusunan rancangan anggaran
harga pokok penjualan;
6.
Penyusunan anggaran laporan
rugi laba;
7.
Penyusunan rancangan anggaran
modal;
8.
Penyusunan rancangan anggaran
khas;
9.
Penyusunan rancangan neraca;
10.
Penyusunan rancangan anggaran
modal kerja;
11.
Penelaahan dan persetujuan
rancangan anggaran biaya pusat pertanggung jawaban oleh komite anggaran.
II.7. Peranan Anggaran sebagai
Alat Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional
Anggaran berfungsi sebagai perencanaan yaitu dikatakan
sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target
yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.
Perencanaan anggaran juga berkaitan dengan penyusunan anggaran. Adapun
pengertian pengawasan menurut Tunggal
(2003 : 30) “Pengawasan adalah
kegiatan pokok dri manajemen agar segala pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan dan sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan”.
Handoko (2003: 359) Mengatakan
bahwa : “Pengawasan
adalah proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen
tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai
dengan yang direncanakan. (berdaya guna) dan efektif (berhasil guna) secara
maksimal”.
Pengawasan merupakan tindakan-tindakan perbaikan dalam
pelaksanaan kerja agar supaya segala kegiatan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan, petunjuk-petunjuk dari instruksi-instruksi, sehingga tujuan yang
ditentukan dapat tercapai.
Pengawasan membutuhkan suatu alat
pengukur untuk keseluruhan organisasi. Informasi yang diberi melalui anggaran
biaya operasi ditujukan kepada pimpinan perusahaan dalam bentuk laporan
perbandingan yang disusun sedemikian rupa.
DAFTAR
PUSTAKA
Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri. 1995. Anggaran Perusahaan 1. Edisi 3,Cetakan kedelapan. Yogyakarta :
BPFE UGM.
Apandi Nasehatun. 1999. Budget
& Control : Sistem Perencanaan
dan Pengendalian Terpadu. Konsep dan Penerapan.Edisi 1.Jakarta : Penerbit Grasindo.
Ellen Christina dkk.2002. Anggaran
Perusahaan.Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.
Munandar.1998. Budgeting : Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja dan Pengawasan Kerja. Edisi 1, Cetakan ke-12.
Yogyakarta : BPFEUGM.